ZonaRantau.com, Indonesia - Beberapa hari yang lalu tepatnya 12 April 2019 Arema FC sukses menyandang predikat Juara pada gelaran akbar Piala Presiden tahun ini. Selamat buat tim Arema, Aremania juga Aremanita atas kesuksesan pertama kalian pada 2019 ini yang berhasil membawa pulang Piala Kayu Bergengsi tahun ini.
Menurut Surya Aditya, point pada sentuhan kali ini yaitu adanya motif bunga Mandalika yang mewakili semboyan Bhinneka Tunggal Ika, itulah bagian pentingnya. Dan akhirnya pada laga pamungkas final leg kedua antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berhasil dimenangkan oleh Arema dengan skor 2-0 setelah sebelumnya Arema sukses menahan imbang Persebaya di leg pertama yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo. Aremapun pulang dengan membawa Trofi Kayu yang sudah dibesut dengan sentuhan baru.
(sport.detik.com) |
Seperti yang kita tahu Piala Kayu kali ini berbeda dengan tahun yang lalu, dimana ditambahkan motif atau ornamen dari perak dan batu-batuan nusantara. Menurut PSSI, kenapa harus menambah sentuhan lagi pada Trofi semula yang digarap seniman Bali Ida Bagus Ketut Lasem adalah agar mempunyai nilai prestise dan futuristis. "Dari pihak PSSI minta kita untuk memberi sentuhan perak supaya pila itu punya nilai prestise dan futuristik," begitu kata Surya Aditya, seniman baru trofi Piala Presiden 2019 itu, dikutip dari laman resmi PSSI, (16/4/2019).
(boombastis.com) |
Menurut Surya Aditya, point pada sentuhan kali ini yaitu adanya motif bunga Mandalika yang mewakili semboyan Bhinneka Tunggal Ika, itulah bagian pentingnya. Dan akhirnya pada laga pamungkas final leg kedua antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berhasil dimenangkan oleh Arema dengan skor 2-0 setelah sebelumnya Arema sukses menahan imbang Persebaya di leg pertama yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo. Aremapun pulang dengan membawa Trofi Kayu yang sudah dibesut dengan sentuhan baru.
Berhasil juaranya Arema tentu bukanlah sebuah hasil yang kebetulan. Mereka punya mental pemenang, bahkan mereka mengawali turnamen dengan tidak mengenakkan. Tim yang belum padu, lalu kurang tajamnya seorang Robert Lima Gladiator, kekalahan dari Persela Lamongan 0-4 di kandang sendiri Kanjuruhan Malang, kala itu sempat membuat Arema redup. Ditambah lagi berbagai kritikan dari pihak Aremania. Namun tim Arema ternyata berhasil bangkit dari keterpurukan kala itu.
Pada laga selanjutnya Arema mampu membekuk lawan-lawanya seperti mengalahkan Persita Tangerang 6-1, membombardir Bhayangkara FC dengan skor 4-0 tanpa balas, melindas dua kali Kalteng Putra di leg pertama & kedua masing-masing 3-0, serta akhirnya di final menahan imbang Persebaya 2-2 leg 1 dan mengubur mimpi Persebaya Surabaya 2-0 tanpa balas. Grafik yang sangat signifikan yang ditunjukkan oleh tim Arema FC.
(tirto.ID) |
Tentu kerja keras pemain untuk bangkit, kemudian racikan pelatih Milomir Seslija yang mau membenahi tim, serta kritikan Aremania dan Aremanita adalah komponen-komponen penting yang terikat satu sama lain yang tidak bisa dipisahkan dalam resep sukses Juaranya Arema di Piala Presiden kali ini. Hamka Hamzah sendiri pun mengatakan bahwa kritikan Aremania lah yang melecutkan semangat para pemain untuk segera bangkit dari keterpurukan kala itu, dan Bim..jadilah Juara, selamat buat Makan Konate, Johan Alfarizi, dan semua pemain.. Kalian layak untuk Juara.
Salam, Olahraga.
No comments:
Post a Comment
Centang "notify me" untuk notifikasi email komentar.